Profil Desa Kemejing

Ketahui informasi secara rinci Desa Kemejing mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Kemejing

Tentang Kami

Profil Desa Kemejing, Loano, Purworejo. Mengungkap potensi agraris dari lumbung empon-empon (jahe, kunyit), peternakan kambing etawa, dan pesona alam tersembunyi. Simak geliat UMKM jamu dan kearifan lokal desa perbukitan ini.

  • Lumbung Empon-Empon (Rimpang)

    Desa Kemejing merupakan salah satu sentra utama penghasil tanaman biofarmaka atau empon-empon seperti jahe, kunyit, kencur, dan temulawak, yang menjadi fondasi ekonomi dan pilar kesehatan herbal.

  • Sentra Peternakan Kambing Etawa

    Sektor peternakan kambing Peranakan Etawa (PE) menjadi penopang ekonomi kedua yang sangat vital, berfungsi sebagai aset investasi dan terintegrasi secara simbiosis dengan sektor pertanian.

  • Potensi Hilirisasi Produk Herbal

    Melimpahnya bahan baku empon-empon membuka peluang besar bagi pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di bidang produk herbal dan jamu, yang mulai dirintis oleh kelompok masyarakat.

XM Broker

Desa Kemejing, sebuah desa yang terhampar subur di kawasan perbukitan Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo, merupakan bukti nyata bagaimana kekayaan tradisi agraris dapat menjadi fondasi ekonomi yang kokoh di era modern. Desa ini dikenal luas bukan karena hamparan padinya, melainkan karena aroma wangi dari rimpang empon-empon yang tumbuh subur di setiap jengkal kebunnya. Berpadu harmonis dengan sektor peternakan kambing Peranakan Etawa (PE) yang terus berkembang, Desa Kemejing menampilkan potret desa yang mandiri, berdaya dan memegang teguh kearifan lokal dalam mengelola anugerah alamnya.

Geografi dan Demografi

Secara geografis, Desa Kemejing terletak di kawasan dataran tinggi dengan topografi bergelombang dan berbukit-bukit. Kontur tanah ini, dikombinasikan dengan kesuburan alaminya dan iklim yang sejuk, menciptakan lingkungan yang sangat ideal untuk budidaya tanaman biofarmaka (empon-empon) dan sebagai lumbung pakan hijauan bagi ternak. Menurut data resmi dari pemerintah kecamatan, luas wilayah Desa Kemejing yaitu sekitar 3,50 kilometer persegi. Sebagian besar lahan ini merupakan perkebunan rakyat atau tegalan yang dikelola secara turun-temurun.Adapun batas-batas administratif Desa Kemejing ialah:

  • Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Kaliglagah

  • Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Karangrejo

  • Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Guyangan

  • Sebelah Barat berbatasan dengan wilayah Kecamatan Gebang

Berdasarkan data kependudukan terakhir yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Purworejo, Desa Kemejing dihuni oleh 3.100 jiwa. Dengan luas wilayah tersebut, maka tingkat kepadatan penduduknya ialah sekitar 885 jiwa per kilometer persegi. Mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani empon-empon dan peternak, sebuah kombinasi profesi yang saling mendukung dan telah menjadi tulang punggung ekonomi desa selama beberapa dekade.

Tata Kelola Pemerintahan Desa

Pemerintahan Desa Kemejing, yang dipimpin oleh seorang Kepala Desa beserta jajaran perangkatnya, memegang peran penting dalam mengarahkan pembangunan yang selaras dengan potensi unggulan desa. Kebijakan pembangunan yang dirumuskan melalui Musyawarah Desa secara konsisten berfokus pada penguatan sektor pertanian dan peternakan. Implementasinya berupa program pembangunan dan perbaikan jalan usaha tani, pembinaan kelompok tani dan ternak, serta fasilitasi akses pasar bagi hasil bumi warga.Kepala Desa Kemejing menekankan pentingnya menjaga keunggulan komparatif desa. "Kekuatan Kemejing ada pada empon-emponnya. Ini adalah warisan yang harus kita kembangkan, bukan hanya dijual mentah. Kami mendorong warga, terutama ibu-ibu, untuk mulai mengolahnya menjadi produk jadi seperti jamu atau minuman herbal instan. Potensinya sangat besar," ujarnya. Pemerintah desa juga aktif menjalin kerja sama dengan penyuluh pertanian lapangan (PPL) untuk meningkatkan pengetahuan petani tentang teknik budidaya yang baik dan benar.

Potensi Ekonomi Utama: Lumbung Empon-Empon dan Peternakan

Kekuatan ekonomi Desa Kemejing berakar pada dua sektor agraris yang bersimbiosis mutualisme. Pilar pertama yang menjadi ciri khas dan sumber pendapatan utama ialah perkebunan empon-empon. Lahan-lahan tegalan di desa ini ditanami berbagai jenis rimpang yang memiliki nilai obat dan bumbu, seperti jahe, kunyit, kencur, dan temulawak. Tanaman-tanaman ini tidak memerlukan perawatan yang rumit dan sangat cocok dengan kondisi tanah di Kemejing. Hasil panennya diserap oleh pasar-pasar tradisional di Purworejo dan sekitarnya, serta menjadi bahan baku bagi industri jamu.Pilar kedua yang tidak kalah pentingnya merupakan sektor peternakan, khususnya kambing Peranakan Etawa (PE). Hampir setiap keluarga petani di Kemejing juga memiliki beberapa ekor kambing yang dipelihara di pekarangan. Ternak ini berfungsi sebagai `tabungan hidup` atau aset yang dapat dijual sewaktu-waktu untuk memenuhi kebutuhan mendesak. Sektor peternakan ini terintegrasi secara sempurna dengan pertanian; kotoran ternak diolah menjadi pupuk kandang organik yang sangat baik untuk menyuburkan kebun empon-empon, sementara daun-daunan dari kebun menjadi sumber pakan hijauan bagi ternak.Seorang petani lokal menuturkan, "Di sini, kebun dan ternak itu satu paket. Kotoran kambing kami pakai untuk pupuk jahe dan kunyit agar subur, jadi tidak perlu banyak beli pupuk kimia. Hasilnya saling mendukung."

Pengembangan UMKM dan Inovasi Herbal

Melimpahnya bahan baku empon-empon secara alami mendorong lahirnya potensi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di bidang produk herbal. Kesadaran untuk meningkatkan nilai tambah hasil panen mulai tumbuh di kalangan masyarakat, terutama melalui kelompok wanita tani (KWT). Mereka mulai merintis usaha pengolahan empon-empon menjadi produk yang lebih bernilai.Produk-produk seperti jamu gendong kemasan botol, minuman herbal instan dalam bentuk bubuk (misalnya jahe instan atau kunyit asam instan), dan bumbu masak kering mulai diproduksi dalam skala rumahan. Meskipun pemasarannya masih terbatas di tingkat lokal, inisiatif ini merupakan langkah transformatif dari penjual bahan mentah menjadi produsen produk jadi."Dulu kami hanya jual kunyit karungan ke pasar. Sekarang, kami coba olah jadi bubuk kunyit asam instan. Kami kemas kecil-kecil, ternyata banyak yang suka. Keuntungannya jelas lebih besar," ungkap seorang anggota KWT. Potensi ini sangat besar jika didukung dengan pelatihan pengemasan, branding, dan pemasaran digital.

Kehidupan Sosial dan Kearifan Lokal

Masyarakat Desa Kemejing hidup dalam tatanan sosial yang komunal dan agamis, di mana nilai-nilai gotong royong dan kekeluargaan masih dijunjung tinggi. Interaksi sosial yang erat terjalin tidak hanya dalam kegiatan keagamaan, tetapi juga dalam aktivitas ekonomi, seperti saat saling membantu memanen atau saat berkumpul di kelompok ternak.Kearifan lokal dalam budidaya empon-empon dan pembuatan jamu tradisional menjadi pengetahuan berharga yang diwariskan dari ibu ke anak. Pengetahuan tentang manfaat setiap jenis rimpang untuk kesehatan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat.Infrastruktur dasar di Desa Kemejing terus mengalami perbaikan. Akses jalan utama desa sudah cukup baik, meskipun jalan-jalan menuju kebun di perbukitan masih menjadi tantangan. Jaringan listrik sudah menjangkau sebagian besar wilayah, namun akses terhadap sinyal telekomunikasi di beberapa titik masih perlu ditingkatkan untuk mendukung pemasaran online.

Prospek dan Tantangan Masa Depan

Masa depan Desa Kemejing terletak pada kemampuannya untuk menjadi pusat agrowisata edukasi herbal di Purworejo. Konsep wisata di mana pengunjung dapat belajar mengenal berbagai jenis tanaman empon-empon, ikut serta dalam proses panen, hingga belajar meracik jamu tradisional secara langsung merupakan model pengembangan yang sangat potensial dan unik.Namun beberapa tantangan perlu diatasi. Pertama, peningkatan kapasitas SDM di bidang pengolahan pascapanen, pengemasan, dan pemasaran digital menjadi krusial. Kedua, standardisasi produk UMKM perlu dilakukan agar memiliki kualitas yang konsisten dan dapat bersaing di pasar yang lebih luas. Ketiga, regenerasi petani empon-empon menjadi isu penting agar pengetahuan dan tradisi budidaya ini tidak hilang.Dengan fondasi ekonomi yang kokoh pada lumbung empon-empon dan peternakan, serta semangat inovasi yang mulai tumbuh, Desa Kemejing memiliki semua modal untuk berkembang. Desa ini adalah bukti hidup bahwa kekayaan warisan herbal nusantara dapat menjadi sumber kemakmuran yang lestari dan menyejahterakan.